Posted on: April 18, 2018 Posted by: sasya semitari Comments: 0
Di penghujung bulan April ini saya benar-benar seperti disibukan oleh tugas kampus. Lebih tepatnya, karena sudah masuk minggu-minggu Ujian Tengah Semester (UTS). Dan semuanya yang bikin nggak enak itu adalah ketika Apink bakal anniv dan saya belum tentu bisa seaktif biasa untuk ngerayainnya. Bahkan, beberapa hari belakangan saat Apink sibuk ngasih teaser untuk single spesial anniv ke-7 ini, saya nggak bisa se-excited itu. Nggak jarang saya suka telat nge-hype teaser masing-masing member dibanding Panda yang lain. Dan jujur itu semua membuat perasaan saya jadi sedih(?). Entah perasaan apa yang pantas diungkapkan dengan kata-kata. Tapi yang pasti semuanya berasa kurang. Ini masuk tahun ke-4 saya bersama Apink dan saya menyaksikan mereka merayakan anniv ke-7, tapi sayangnya saya nggak bisa se-excited itu karena banyaknya tugas dan shooting-shooting untuk UTS (Bahkan anniv ke-2 Eunji sejak solo debutnya di 2016 aja nggak bisa saya rayakan semalam karena sesibuk itu sekarang).
Sebenarnya banyak banget rencana yang saya buat sejak awal 2018 ntuk merayakan anniv ke-7 Apink (karena ini masuk tahun ‘sakral’ di kpop, tapi Apink tetap bertahan. Jadi saya senang dan excited banget), dari rencana ingin bikin video, edit foto, ngeblog tentang Apink dan lain-lain. Tapi nyatanya, semua realita tidak seindah harapan. Realitanya, banyak keperluan, kebutuhan, dan tugas-tugas di kehidupan nyata yang menghalangi. Pada akhirnya saya memutuskan untuk ngeblog aja buat anniv ke-7 Apink. Tapi, lagi, semuanya tidak berjalan semudah dan selancar sesuai harapan.
Saya ngeblog buat anniv ke-7 Apink ini (18 April 2018) di dalam mobil menuju Bandung untuk produksi reality show buat UTS. Nulisnya pun melalui hp. Semoga tulisannya nggak terasa terlalu ngawur karena terbatasnya fasilitas–alias susah juga ya ngetik di hp–dan juga terbatasnya waktu karena saya harus disibukan dengan shooting di Bandung ini. Semoga bisa selesai sebelum atau pas 19 April 2018.
Cukup dengan prolog yang rasa bukan prolog, karena panjang banget. Hahaha.
Oke, mari dibuka dengan cerita awal mula saya menyukai Apink. Nggak terlalu ingat waktu tepatnya, tapi pastinya di tahun 2013. Dan, lagi, nggak terlalu ingat alasannya, yang pasti terpincut aja (oke jadi untuk apa saya nulis ini. Gapapa lah) Mungkin sudah jodoh *asik*. Ya intinya dari tahun 2013, tapi itu ibaratnya masih masa perkenalan banget ke Apink. Masih ‘kenalan’ sama Apink. Karena masih kenalan, saya sibuk ‘ngurusin’ Apink itu lebih di tahun 2014, terutama di era LUV. Kenapa di era LUV? karena pada saat itu menjadi kali pertama saya bikin twitter fangirl. Jadi kayak benar-benar baru masuk fandom, ketemu teman-teman di fandom, dan ngikutin drama fandom sampai detik ini. Hahaha.
Banyak hal yang membuat saya menyukai Apink hingga bertahan sampai detik ini.
Pertama, personalitas mereka. Benar adanya kalau semua yang ditampilkan di tv oleh artis-artis pasti ada image yang harus dibuat dan dijaga. Tapi entah mengapa, Apink ini terasa banget kalau personalitasnya baik. Setiap melihat mereka kayak mereka tuh anaknya nggak macem-macem gitu. Oke mungkin bias sedikit. Tapi benar. Mereka terasa ‘real’ walau pasti ada image yang harus mereka bentuk dan jaga. Namun, itu semua nggak menutup mereka untuk sedikit banyak menunjukan ‘the real’ mereka ke publik terutama ke Panda. Walau itu semua representasi pribadi saya yang saya tangkap dari selama ini melihat dan mengikuti mereka, tapi ternyata persepsi saya dikuatkan beberapa bukti dari teman, kerabat, dan pekerja di industri hiburan Korea sana. Tidak sedikit dari mereka yang memuji personalitas mereka. Karena orang-orang industri lah yang bisa lebih melihat ‘the real’ Apink, saya merasa penilaian saya akan personalitas mereka cukup akurat *asik*. Dan membuat saya semakin kagum juga ke Apink, kalau ternyata mereka bisa berbagi sedikit banyak ‘the real’ mereka ke kami, Panda, ditambah rasa bangga kalau mereka memang se-baik itu. Se-tidak-neko-neko gitu. Se-nggak-macem-macem gitu.
Kedua, mereka gila. Asli udah nggak tau lagi apa yang ada di pikiran mereka. Semuanya udah seperti takdir ketika mereka ber-6 bisa bertemu dan disatukan. Sama-sama gila semuanya. Gokil! Dan yang saya lihat mereka tuh emang naturally lucu, bukan yang sekedar entertaining aja gitu loh. Ngerti kan maksud saya? Hehehe. Sejak tau dan ngikutin Apink, jujur hari-hari saya jadi lebih berwarna. Ini nggak melebih-lebihkan, tapi memang benar kenyataannya begitu. Misal, lagi mumet-mumetnya sama tugas kuliah, saya sering cek Twitter sekedar untuk melihat update-an Apink. Kalau lagi hiatus begini, biasanya ujung-ujungnya balik lagi ke video-video lama mereka, seperti Apink News, Apink Showtime, dan lain-lain. They really are my sources of happiness and energy.
Ketiga, persahabatan mereka. Nggak jauh berbeda dengan apa yang sudah saya tulis sebelumnya, kalau wajar bagi idol untuk membentuk dan menjaga image. Dan terkadang, persahabatan satu sama lain antar anggota grup pun berakhir hanya sebagai sebuah ‘image’ dan ‘dagangan’ bagi agensi. Saya pribadi memaklumi itu semua. Kenapa? Karena mereka dipertemukan begitu saja, bukan terbentuk karena kemauan sendiri. Mereka terbentuk tanpa kenal dekat satu sama lain. Jadi, wajar kalau pada akhirnya tidak sedikit yang hanya menjadi teman kerja. It’s fine. Tapi, entah mengapa (oke maaf kalau terasa bias lagi) persahabatan Apink tuh terasa real gitu. Kayak pure banget juga gitu loh. Mungkin di awal karir beberapa di antara mereka masih individual dan butuh adaptasi yang lebih untuk dekat dan akrab. Namun, semakin berjalannya waktu, semakin banyak waktu yang mereka habiskan bersama, persahabatan di antara mereka seperti terbentuk begitu saja. Mereka semakin terlihat dekat dan menjaga satu sama lain. Mereka seperti bukan sekedar teman kerja. Mungkin tinggal bersama di satu dorm selama lebih kurang 7 tahun, hingga detik ini. Entah mengapa seperti terasa aja komitment masing-masing member untuk menjaga Apink sampai waktu yang panjang dan terasa banget juga kalau mereka masih ingin bersama-sama selamanya walau nanti sudah nggak menjadi member Apink lagi.
Itulah bagaimana dan sejak kapan saya menyukai Apink serta alasan-alasan yang membuat saya bertahan sibuk ngikutin mereka walau terkadang sudah sekuat mungkin untuk intip-intip grup idol lain pas mereka lagi hiatus. Ujung-ujungnya balik lagi ke mereka. Kalau udah jodoh emang susah dipisahkan deh ya, selagi kehidupan nyata saya masih mempuni diri ini untuk sibuk ngikutin Apink.
Happy 7th anniversary, Apink. Terimakasih atas segalanya. Terimakasih atas segala canda, tawa, air mata, dan kenangan-kenangan yang sudah kita buat selama lebih kurang 4 tahun ini (buat saya pribadi). Terimakasih sudah bertahan sejauh ini untuk menjaga Apink, untuk terus berkarya ber-6 bersama-sama, serta untuk selalu senantiasa memberikan yang terbaik dan memikirkan kami, Panda hingga detik ini.
Terimakasih Apink sudah menjadi salah satu sumber tenaga saya selama ini. Terimakasih atas lagu-lagu penuh makna yang selama ini kalian rilis untuk kalian. Terlebih, terimakasih atas lagu-lagu yang kalian yang udah menemani hari-hari saya sejak 4 tahun lalu. Terimakasih, Apink.
Terimakasih Park Chorong sudah menjadi leader terbaik bagi Apink dan Panda. Bertahan terus bersama-sama sampai akhir ya, Park Chorong. Love ya!
Terimakasih Yoon Bomi yang sudah selalu menjadi sumber pusat kebahagian saya. Terimakasih atas tawanya. Tetap memberi saya kebahagian sampai waktu yang lama ya, Yoon Bomi. Dan semoga kamu selalu bahagia juga. Love ya!
Terimakasih Jung Eunji atas segalanya. Terimakasih atas lagu-lagu indah, penuh makna, dan menangkan hati itu. Terimakasih sudah menjadi role model yang terbaik bagi saya. Sehat dan bahagia selalu ya. Love ya!
Terimkasih Son Naeun atas kehadiran mu. Terimakasih sudah bertahan bersama Apink, untuk Apink. Terimakasih sudah bertahan bersama Panda, untuk Panda. Dirimu kebanggaan kami. Terus berkarya di luar sana sebagai Son Naeun dan Naeun Apink. I’ll support you endlessly. Love ya!
Terimakasih Kim Namjoo untuk segala tawa dan kebahagiaannya. Dirimu benar-benar my source of energy. Terimakasih sudah menjadi role model saya secara tidak langsung, yaitu role model yang mengajarkan saya untuk terus bekerja keras. Terimakasih. Sungguh. Love ya,  Namjoo-ya!
Terimakasih untuk maknae abadi kami, Oh Hayoung. Terimakasih sudah selalu ada untuk Apink dan Panda. Terimakasih sudah bertahan walau punya unnie-unnie seperti Apink yang iseng-iseng. Hehehe. Tapi dirimu jauh lebih iseng dibanding mereka. Saya, kami, dan Apink pasti sangat-sangat beruntung memiliki maknae seperti dirimu, Hayoung-ah. Berkarya terus, jangan menyerah! Saya akan selalu tunggu artis Oh Hayoung lebih sering lagi nantinya di luar sana. Dan saya akan selalu menunggu maknae Apink Oh Hayoung untuk kembali bersama unnie-unnie lainnya.
Terimakasih Panda untuk segalanya. Terimakasih yang masih bersama Apink hingga detik ini. Terimakasih yang pernah mencintai Apink. Terimakasih untuk yang akan gabung dan mendukung Apink. Mari selalu ada untuk Apink dan mendukung mereka semampu diri kita masing-masing. Mari selalu dukung Apink dengan cara kita masing-masing. Walau nantinya sangat memungkinkan jika kita akan pisah dengan Apink karena kehidupan pribadi kita masing-masing, tapi jangan lupakan segala kenangan indah maupun pahit yang selama ini kita buat bersama-bersama dan yang selama ini kita buat bersama Apink.
Terimakasih semuanya. Terimakasih Plan A Ent. Terimakasih Apink. Terimakasih Panda. Selamat 7tahunan. Semoga kita selalu bersama untuk waktu yang lebih lama lagi. Saya sayang kalian. Sunggu. (walau mungkin kita belum pernah
bertemu). Sehat-sehat dan bahagia terus ya kalian.
*post-an ini akan dibenahi nanti ketika saya udah nggak sibuk ngurusin shooting reality show. Akan benar-benar keterbatasan foto di post ini untuk sekarang karena susah juga ya update lewat hp. Karena kekeuh tetap mau rilis ini pas 19 April 2018, jadi seadanya gitu. Maafkan*

Leave a Comment