
Bagaimana pandemi COVID-19 memengaruhi kebiasaan hidup masyarakat Indonesia?
Sudah setahun lebih sejak kasus pertama COVID-19 hadir di Indonesia, yakni pada awal Maret 2020. Dan sudah hampir satu tahun sejak Presiden Joko Widodo menggaungkan kehidupan “new normal“, pada Mei 2020 lalu.
Tidak terasa–atau entah mungkin sebenarnya terasa bagi banyak pihak bahwa kehidupan kita sudah berubah. Hidup di tengah pandemi memaksa kita untuk merubah kebiasaan dan gaya hidup yang selama ini dilakukan. Banyak hal yang membuat kita tidak bisa melakukannya dengan bebas seperti dulu. Salah satunya seperti bersilaturahim saat lebaran tahun lalu.
Itu bicara dalam hal personal. Masih banyak kehidupan personal kita yang berubah dan terpengaruhi karena COVID-19, betul, bukan? Kita dituntut untuk lebih melek dengan dunia digital. Semua kegiatan pekerjaan, sekolah, dan lainnya mayoritas dilakukan dengan penggunaan perangkat digital guna mengurangi pertemuan kontak langsung.
Dalam skala yang lebih besar, misalnya seperti membicarakan ekonomi Indonesia. Ya, ini salah satu hal yang sangat terpengaruhi akibat COVID-19 selain masalah kesehatan pastinya.
Ekonomi yang sangat terkena dampak COVID-19 ini akhirnya membuat banyak perusahaan kewalahan. Tidak sedikit dari perusahaan yang mulai mengurangi gaji beberapa karyawan, atau bahkan memberhentikan karyawan yang sudah lama mengabdi dengan kantor tersebut.
Pada akhirnya, siapa yang terdampak? Kita! Beberapa masyarakat Indonesia harus rela kehilangan pekerjaannya dalam satu waktu. Sebab, semua pihak sedang kesusahan. Dan kita dipaksa untuk putar otak untuk bekerja dengan cara yang baru di kehidupan new normal ini agar bisa menghidupi diri sendiri dan keluarga.
Apakah kamu salah satu yang terdampak? Semoga kamu, saya, dan kita semua bisa segera mendapat pekerjaan yang tepat dan menjalani hidup dengan lebih baik ya. Semangat! Dan yang terpenting tetap jaga kesehatan ya.
———————————————————————-
Seperti yang sudah disinggung di atas, di masa pandemi ini, kita dituntut untuk berubah dan “bersahabat” dengan keadaan. Begitupun dengan pihak yang terdampak pada kehilangan pekerjaan akibat COVID-19.
Di sini beberapa pihak harus mencari pekerjaan baru. Sedangkan, beberapa perusahaan lainnya pun pasti mengurangi karyawan, bukan? Maka, memulai untuk berdagang atau berbisnis cukup dianjurkan.
Dan, lebih dianjurkan lagi bila kamu atau siapapun di luar sana melakukan bisnis online. Mengapa harus online? Ya karena zaman sudah berubah, ditambah dengan pandemi, semuanya serba digital dan online–agar mengurangi pertemuan kontak langsung, bukan?
Maka dari itu, di sini saya ingin membagikan ide 3 bisnis online yang bisa kamu lakukan di masa pandemi seperti ini. Mau kan menjadi “CEO Start-Up” bagi bisnis online kamu meski di tengah masa sulit seperti sekarang ini? Kamu bisa loh menjadi “CEO Start-Up” dengan modal yang nggak terlalu mahal dan dengan persiapan yang mudah dilakukan.
Sebelum membahas ide bisnis online yang bisa menjadikan kamu “CEO Start-Up,” baiknya kamu baca dulu yuk hal apa saja sih yang berubah di kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini saat pandemi. Dari hal tersebut, kamu mungkin bisa memikirkan ide brilian lainnya terkait bisnis online di luar ide dari saya.
———————————————————————-
Hal-hal yang berubah di masa pandemi
Dalam penelitian yang dilakukan oleh DBS Asian Insight pada September lalu, menunjukan beberapa hal yang berubah dari kebiasaan hidup masyarakat Indonesia di masa pandemi. Ada 4 hal yang berkaitan erat dengan berubahnya kebiasaan hidup masyarakat Indonesia. Di antaranya ialah:
- Kesehatan dan Kebersihan adalah “Barang” yang Mahal
Hasil penelitian yang dilakukan oleh DBS Asian Insight menunjukan bahwa sebanyak 54 persen responden mengakui bahwa mereka lebih banyak mengkonsumsi vitamin setelah adanya COVID-19. Dan 9 dari 10 orang jauh lebih peduli pada kebersihan diri dibanding sebelumnya.
Dari hasil survey di atas, bisa kebayang dong ide bisnis yang sekiranya cocok, bukan? Kamu bisa coba menjual madu, mungkin, salah satunya? Yuk dipikirkan lagi ide bisnis online lainnya yang cocok dan berkaitan dengan kesehatan dan kebersihan diri.
- Rumah adalah “Outdoor” yang Baru
Secara sederhana, hampir semua kegiatan yang biasa kita lakukan di rumah, harus kita lakukan di dalam rumah sejak pandemi COVID-19. Sekitar 84 persen responden ingin menghabiskan setengah waktu kerja atau belajar mereka di rumah.
Dan sebanyak 72 persen responden menghabiskan waktu lebih sedikit di luar rumah dibanding sebelum terjadinya pandemi.
Apakah sudah terpikirkan bisnis online yang sekiranya cocok untuk membantu konsumen menghilangkan bosan dalam menghabiskan waktu mereka di rumah?
- Semakin Maraknya Penggunaan E-Commerce
Kegiatan belanja online semakin meningkat di masa pandemi. Mengingat penjelasan di atas sebelumnya, bagaimana masyarakat lebih banyak memilih untuk berada di rumah, maka tidak heran bila kegiatan transaksi kebutuhan sehari-hari mereka dilakukan secara online.
Di sinilah peran e-commerce beraksi. Penggunaan e-commerce yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia meningkat menjadi 66 persen, dibanding sebelum COVID-19 yang hanya sebesar 24 persen penggunaan e-commerce untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia.
- Makanan Rumahan
Makanan rumahan ini bisa meliputi makanan yang mudah dibuat di rumah, ataupun makanan-makanan yang bisa dikonsumsi di rumah dengan tanpa rasa khawatir akan kebersihan makanan tersebut. Ya, dalam kata lain, sebanyak 69 persen responden lebih memilih makan di rumah dibanding di luar.
Pemesanan makanan online pun akhirnya menjadi salah satu pilihan terbaik di masa pandemi. Ditambah, medium untuk melakukan transaksi makanan online pun sudah jauh lebih mudah dan beragam.
———————————————————————-
Melihat dari data survey yang telah dilakukan oleh DBS Asian Insight, saya rasa kamu bisa mulai memikirkan bisnis online yang cocok untuk dijalankan. Dan di sini, saya cukup menyarankan kamu untuk menjalankan bisnis online kuliner.
Mengapa kuliner? Mengapa bisnis online?
Pertama, orang butuh makan. Semua orang pasti makan, betul?
Kedua, nggak perlu sewa tempat untuk berdagang bila kamu memustukan untuk bisnis online.
Ketiga, kamu bisa masak sendiri makanannya. Ini sangat cocok bagi kamu yang memang memiliki passion dan hobi di dunia kuliner. Sambil menyalurkan hobi, sambil mendapatkan uang. Enak, bukan?
Lalu, yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah, jenis kuliner apa yang bisa kamu jual?
Tren Makanan korea
Kalau mau berbisnis, kita perlu melakukan riset terlebih dahulu. Salah satu hasil dari riset adalah melihat tren yang sedang terjadi di pasaran. Salah satu tren yang bisa dicoba dan diikuti ialah tren makanan Korea.
Tidak bisa dipungkiri lagi dampak dari budaya populer Korea di Indonesia, seperti musik, film, dan drama. Dan ternyata, kuliner Korea pun tidak kalah populernya di Indonesia.
Ada beberapa kuliner Korea yang menjadi tren dan semakin populer di Indonesia sejak adanya pandemi COVID-19. Salah satu contoh yang marak di Indonesia pada tahun 2020 ialah Dalgona Coffee atau Kopi Dalgona. Kopi tersebut menjadi tren di awal-awal masa pandemi.
Selama masa “karantina” di tahun 2020, ada budaya populer Korea lainnya yang ramai didiskusikan di Indonesia, yakni drama Start-Up. Kamu tahu keramaian di penghujung 2020 terkait #TimHanJipyeong dan #TimNamDosan ? Ya, itu berkaitan dengan drama Start-Up.
Dari drama tersebut, ternyata ada salah satu makanan yang menjadi tren di Indonesia dan ramai diperbincangkan dan juga dicari oleh banyak orang, yakni Corn Dog.
Dan ternyata, tren makanan Korea ini masih berlanjut dan masih memiliki pasarnya sendiri, loh. Kalau kamu suka masak dan mau berbisnis kuliner seperti alasan-alasan yang sudah saya sebutkan di atas sebelumnya, maka kamu bisa coba memfokuskan diri untuk berbisnis makanan Korea.
Selain ini berkaitan dengan tren, pasarnya juga masih banyak. Saya rasa sampai beberapa tahun ke depan, budaya populer Korea akan tetap marak di Indonesia, termasuk kulinernya.
Maka, tidak salah bila kamu mulai untuk melakukan bisnis online makanan Korea. Mau jadi “CEO” seperti Han Ji Pyeong di drama Start-Up, tidak? Kamu bisa loh menjadi “CEO Start-Up” dengan bisnis online makanan Korea.
Hehehe ya, jangan marah dulu ya terkait “CEO” dan “Start-Up.”
Ide bisnis berikutnya yang akan saya jabarkan tetap bermanfaat kok. Dan kalian tetap bisa mulai mengaplikasikannya. Siapa tau bisa jadi CEO seperti Han Ji Pyeong, bukan?
Oke, langsung saja saya list ide bisnis online makanan Korea yang bisa kamu lakukan!
1. Corn dog ala korea
Apa sih yang menjadi ciri khas dari corn dog ala Korea, yang berbeda dengan corn dog yang lainnya?
Corn dog yang selama ini kita ketahui adalah makanan dengan isian sosis yang dibaluti oleh tepung. Makanan yang mudah dibuat ini ternyata memiliki ciri yang berbeda bila kita lihat dari tren makanan Korea.
Corn dog yang cukup populer di Indonesia ini diadaptasi dari corn dog ala Korea, yakni dimana bukan hanya diisi dengan sosis, tapi biasanya bisa akan ditambah dengan keju mozarella. Bahkan, ada yang isiannya hanya keju mozarella.
Selain itu, tepung luarnya juga beberapa ada yang dilapisi oleh potongan-potongan kentang. Jadi makin tambah kenyang deh kalau makan corn dog ala Korea.
Udah bikinnya mudah, bahannya gampang dicari, pasar trennya ada, bisa dijual dengan harga murah, bikin kenyang yang menyantap pula. Pasti jadi makin banyak yang beli juga.
Emang semudah beneran semudah itu nyari bahan untuk bikin corn dog ala Korea?
Yap. Semudah itu!
Bahan-bahan yang bisa digunakan untuk corn dog sosis dan mozarella:
- 4 pcs sosis ayam atau sapi dibagi 2
- 6 pcs mozarella
- 130 g tepung protein tinggi
- Tepung protein sedang
- 1 sdm gula pasir
- 1/2 sdt ragi
- 1 butir telur
- 50-60 ml susu UHT dingin
- 1 sdm margarin atau mentega
- Tepung roti panko secukupnya
- Gula pasir halus untuk olesan akhir
- Saos Mayonaise dan/atau tomat sesuai selera
Kamu bisa mulai olah bahan-bahannya. Yang jadi pertanyaan berikutnya, bagaimana mengolah bahan corn dog tersebut hingga bisa disantap dan disajikan?
Mudah! Kamu bisa mencari semuanya di internet. Ada beberapa aplikasi yang bisa kamu gunakan juga untuk mencari resep dan cara masak corn dog ala Korea dan makanan lainnya.
Tapi, nanti ya saya kasih tahu di bawah. Jadi, terus disimak ya!
2. Cheese Ball

Daripada menjual hanya satu makanan, lebih baik kalau kamu sekalian bikin jajanan kuliner lainnya. Mengapa demikian? Agar konsumen yang mau membeli, bisa coba jajanan yang lain juga.
Selain itu, agar pembeli punya pilihan berbagai macam jajanan lainnya yang bisa dipilih dalam sekali beli di toko online anda.
Makanan Korea lainnya yang mudah untuk dibuat di rumah dan bisa dijual adalah cheese ball. Seperti namanya, makanan ini merupakan jenis makanan ringan dengan isian keju dan dibaluti dengan tepung terigu dan tepung roti atau tepung ketan.
bahan-bahan untuk pembuatan cheese ball
- 170 gr tepung ketan
- 30 gr tepung terigu
- 2 sdm gula pasir
- 1/2 sdt garam
- 1 sdt baking powder
- Sejumput baking soda
- 45 gr margarin
- 10 sdm air panas
- Keju mozarella
Cheese ball ini cocok untuk dinikmati sambil iseng-isen nonton film, drama, dan lainnya. Jadi, sangat cocok bagi kamu yang ingin menjual ini ke target pasar anak muda, apalagi yang sekiranya gila budaya populer Korea.
3. strawberry milk / susu stroberi

Setelah dua makanan ringan di atas, kamu bisa juga sekalian jual minuman Korea yang lagi tren di Indonesia, yakni Strawberry Milk atau Susu Stroberi.
Selain menjual makanan ringan, dalam satu toko online, kamu bisa sekalian menjual minuman manis yang enak seperti susu stroberi ini.
Susu stroberi ini menjadi salah satu ciri khas kuliner Korea yang dicari oleh banyak orang, terutama anak muda. Dengan rasanya yang manis, unik, dan dengan potongan buah stroberi di dalamnya, bisa membuat konsumen ketagihan.
Meski mudah dibuat, namun tidak semudah itu untuk membuat caramel atau sirup stroberi yang enak dan “nyambung” dengan susunya.
Maka dari itu, kamu harus berlatih terus agar bisa menemukan resep dan takaran yang tepat untuk membuat sirup stroberi terbaik.
Jadi, bahan-bahan apa saja sih yang dibutuhkan untuk membuat susu stroberi ini?
bahan-bahan untuk pembuatan susu stroberi
- 200 gr stroberi
- 3 sdm gula pasir
- 350 ml fresh milk
- Es batu
Bahan untuk pembuatan susu stroberi ini lebih sedikit dibanding jajanan kuliner Korea lainnya seperti di atas. Namun, banyak hal yang harus diperhatikan agar rasa sirup stroberinya bisa enak dan “nyambung” dengan susunya.
Salah satu yang harus diperhatikan adalah kualitas stroberinya itu sendiri. Lalu juga cara memasak sirup stroberinya yang perlu kamu perhatikan dan pelajari lebih banyak lagi.
———————————————————————-
Ketika kamu sudah mengetahui ide makanan Korea untuk dijual, dan juga sudah mengetahui bahan-bahannya. Maka, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara memasaknya, betul, bukan?
Sudah saya singgung sedikit sebenarnya di atas. Untuk cara memasak, kamu bisa mencarinya dengan mudah di internet. Namun, di sini saya mau menginfokan aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk mencari resep ketiga jajanan kuliner Korea di atas.
4 aplikasi MEMASAK yang bisa kamu gunakan
- Cookpad
- Yummy App by IDN Media
- Tasty
- Yummly
Bahan-bahan dari corn dog, cheese ball, dan susu stroberi yang saya jelaskan di atas itu didapatkan dari cookpad loh. Banyak orang-orang yang mencoba membuat makanannya sendiri di rumah, dan membagikan resepnya di aplikasi tersebut.
Jadi, nggak heran kalau banyak makanan rumahan yang bisa kamu buat dan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan.
———————————————————————-
Setelah kamu mengetahui perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia di tengah pandemi yang membuat kamu terbayangkan gambaran bisnis online yang cocok dilakukan.
Lalu kamu juga sudah mendapat gambaran ide bisnis kuliner online yang sekiranya bisa dijalankan, bahan-bahan apa saja yang diperlukan oleh kamu, serta aplikasi masak yang bisa digunakan untuk mengolah semua resep di atas.
Maka, di bagian akhir ini, saatnya saya membagi informasi terkait media yang bisa digunakan untuk mempromosikan barang dagangan kamu.
media promosi yang perlu digunakan
Ada 4 media promosi yang bisa kamu gunakan. Mulai dari yang paling mudah dan “murah” untuk digunakan, hingga media yang perlu usaha lebih agar bisa dioptimalisasikan dengan baik.
1. whatsapp
Mungkin kamu akan bertanya-tanya, “Mengapa Whatsapp?” “Mengapa bukan media sosial?”
Saya menuliskan Whatsapp menjadi media pertama yang bisa kamu gunakan untuk promosi, karena Whatsapp ibaratnya sangat “dekat” dengan kamu.
Oke, sederhananya adalah,
“Tidak ada yang lebih baik dari mempromosikan dagangan kita pertama kali ke keluarga dan kerabat terdekat.”
Sasya Semitari Pra’afthi
Ya, itu kutipan dari saya.
Sangat menjadi lebih baik dan mudah bila kamu mempromosikan barang daganganmu pertama kali ke keluarga dan kerabat. Dan Whatsapp menjadi pilihan yang tepat.
Mayoritas anggota keluarga dan kerabat kamu pengguna Whatsapp, bukan? Pun dengan dirimu, betul?
Kamu bisa mempromosikan daganganmu dengan mengirimkan personal chat. Atau kamu bisa mempromosikannya via story Whatsapp agar dilihat oleh anggota keluarga dan kerabat yang ada di kontak Whatsapp.
Pasti lah ada beberapa anggota keluarga dan kerabat kamu yang membeli dan “membantu” daganganmu. Dengan begitu, kalau barang yang kamu jual terasa cocok dengan konsumen–keluarga dan kerabat–tidak menutup kemungkinan mereka akan mempromosikannya ke teman-teman mereka yang lainnya.
Pada akhirnya, dagangan kamu akan sampai ke banyak calon pelanggan lainnya. Itulah mengapa ada istilah “mulut ke mulut” dalam berdagang.
Namun, karena kita sekarang sudah di era digital, maka “mulut ke mulut”-nya beralih menjadi “chat ke chat.”
2. media sosial
Yang kedua, dan yang paling bikin kamu, “oh iya tentu saja. Harus promo via medsos.”
Yap, media sosial.
Media sosial ini bisa meliputi Instagram, Facebook, dan/atau Twitter. Semua tergantung target pasar kamu. Kalau target pasarnya lebih banyak menggunakan Instagram, maka lebih gencar lah promo di sana. Begitupun dengan media sosial lainnya.
Kenali dulu siapa target pasar kamu.
Kalau untuk jajanan kuliner Korea ini, bisa dipromosikan di Instagram dan Twitter.
Mungkin, untuk Instagram lebih fokus mempromosikan dengan design posting-an yang menarik dan/atau dengan tambahan-tambahan video singkat.
Pun tidak lupa untuk menggunakan fitur Instagram Story dengan baik dan tepat.
Kalau di Twitter, ada budaya yang sering dilakukan pedagang di sana, yakni mempromosikan barang jualan mereka di tweet yang sedang viral.
Ini boleh dijadikan cara yang bisa kamu lakukan. Namun, saya mau mengingatkan, jangan promosi di sembarang atau setiap tweet viral. Harus lihat dulu konteks tweet viralnya apa, agar kamu tidak mempromosikan dagangan di waktu dan kondisi yang salah.
3. Aplikasi pesan antar online
Media terakhir yang bisa kamu gunakan untuk promosi–dan bahkan menjual secara “langsung” dagangan kalian adalah menggunakan aplikasi pesan antar online.
Sudah disinggung sedikit di atas, bahwa ini menjadi salah satu media promosi yang membutuhkan usaha lebih untuk mengoptimalisasikannya. Mengapa?
Karena ada pihak ketiga yang perlu bekerja sama dengan bisnis online kamu.
Berbeda dengan menggunakan Whatsapp dan media sosial–dimana kamu bisa mempunyai dan membuat akunnya sendiri dengan mudah, dan langsung mengelolanya. Tanpa ada kebijakan dan prosedur panjang untuk menjalankan bisnis online kamu dengan promosi di Whatsapp dan media sosial.
Sedangkan, melalu aplikasi pesan antar online ini ada persyaratan yang perlu kamu penuhi agar bisa mendaftarkan bisnis online kamu menjadi bagian atau mitra dari aplikasi pesan antar online.
Itulah mengapa dikatakan “perlu usaha lebih.”
Di sini, saya menyarankan agar kamu menggunakan aplikasi pesan antar online setelah bisnis online kamu lebih rapih–baik dari sistematis pemesanan, pengiriman, dan lainnya, bahkan hingga proses masak makanan dan minuman yang kamu buat.
Butuh waktu yang cepat untuk melayani pemesanan via aplikasi pesan antar online ini. Makanya, ini seperti “menjual secara langsung.” Kamu tidak bisa menerapkan sistem PO (Pre-Order) kalau memilih untuk menggunakan aplikasi pesan antar online.
Jadi, rapihkan dulu semua sistem persiapan penyajian makanan dan minumannya, serta hal lainnya yang mungkin menjadi prosedur dan kebijakan pihak ketiga tersebut.
Aplikasi pesan antar online yang terkenal di Indonesia yakni GoFood dan GrabFood. Kamu bisa mengunjungi situs resmi mereka untuk mengetahui prosedur pendaftaran dan kebijakan lainnya yang perlu dilakukan agar bisa bergabung dengan mereka.
———————————————————————-
Oke, jadi, itulah ide bisnis online yang bisa kamu lakukan di masa pandemi. Mulai dari ide jajanan Korea yang bisa kamu pilih, bahan-bahan apa saja yang diperlukan, aplikasi yang bisa digunakan untuk belajar masak, hingga media apa saja yang bisa digunakan untuk promosi dan berdagang.
Semoga setelah menjalani ide bisnis online ini, kamu benar-benar bisa menjadi CEO start-up kedepannya, bukan sekadar CEO Start-Up dengan tanda kutip.
Hehehe,
Semangat!
———————————————————————-
Sumber referensi:
COVID-19 accelerating shifts in Indonesian consumer behaviour (dbs.id)
Resep Mini Corn Dog sosis dan mozarella oleh TriLim – Cookpad
Resep Cheese Ball Versi Upgradenya Donat Ketan Korea oleh Vicky Ummu Zahra – Cookpad
Resep 27. Susu Strawberry Ala Korea oleh Dapur Uni Nunu – Cookpad
Foto featured dari tirachardz