Posted on: June 26, 2018 Posted by: sasya semitari Comments: 0

Kali pertama MV teaser “Something New”-nya Taeyeon rilis, saya sangat excited untuk menulis tentang teaser tersebut. Karena ada pesan menarik yang saya tangkap di sana. Bahkan MV teaser tersebut berhasil membuat saya mencetak rekor pribadi, yaitu posting-an yang ditulis sangat cepat dibanding tulisan-tulisan saya lainnya di blog ini. Tulisan tersebut saya selesaikan lebih kurang selama 6 jam dengan porsi tulisan yang banyak menurut (kemampuan) saya pribadi. Biasanya saya menulis untuk tulisan di blog ini diselesaikan lebih dari satu hari, bahkan tidak jarang bila pada akhirnya tulisan tersebut menetap di draft dan tidak pernah dirilis dan terpikirkan lagi oleh saya. Tapi tidak dengan tulisan yang berkaitan dengan MV teaser Taeyeon itu. Saya menuliskannya sangat cepat karena memang saya sangat tertarik dengan pesan yang ada di dalam MV teaser tersebut. Saking excited-nya, saya sudah berniat untuk melanjutkan “analisis” tersebut bila full MV-nya sudah rilis. Namun, saat melihat fullMV-nya, yang terlintas di pikiran saya ialah, “Bentar, bentar, loh kok jadi begini MV-nya? Kok jadi kayak actiongini MV-nya? Kirain bakal emosional? Terus “analisis” gue di MV teaser-nya lari dong ya? Atau gimana?”. Beberapa pertanyaan itu benar-benar menghantui pikiran saya selama menyaksikan full MV hingga akhir. Karena, yang saya tangkap secara sekelibat (tanpa dilihat dengan detail per-scene-nya), MV tersebut hilang kesan ‘emosional’ yang saya sebelumnya saya tangkap di MV teaser-nya. Bahkan, lebih meruju kepada bentukan MV action. Bisa terlihat dari adegan Taeyeon beradu dengan pemain lainnya di sana. Hal tersebut juga yang menjadi salah satu alasan saya agak malas untuk melanjutkan “analisis” MV Taeyeon yang satu itu. Karena saya merasa kalau MV-nya “lari” dari “analisis” saya yang sebelumnya.
Tetapi, dengan ke-sok-tau-an saya setelah berkali-kali menonton MV tersebut, saya seperti menangkap pesan yang tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah saya “analisis”di teaser MV-nya. Bahkan, di full MV-nya ini saya seperti menangkap lanjutan dari pesan yang saya “analisis” di teaserMV sebelumnya. Pesan yang saya tangkap di sini lebih seperti sebuah perjalanan dan perjuangan Taeyeon itu sendiri dalam menjalani dan melawan segala ancaman dan halangan di kehidupannya sebagai seorang idol dan artis papan atas.
cr. to SM Entertainment
Durasi video 3:53 menit dibuka dengan scene yang memperlihatkan Taeyeon berbusana gaun indah, berdiri di depan mobil mewah, dengan beberapa lighting yang menyoroti dirinya, serta terlihat sebuah jalan / jalur menuju sebuah tempat mewah. Tetapi, yang menarik di sini ialah dimana Taeyeon berdiri sendiri di sana, ditambah warna latar video-nya yang menggunakan warna hitam putih. Bila sudah membaca tulisan saya sebelumnya tentang teaser MV Taeyeon yang satu ini, maka saya merepresentasikan segala sesuatu yang terlihat “mewah” dan sedikit banyak latar video yang berwarna merupakan penggambaran kehidupan Taeyeon sebagai idol dan artis papan atas. Sedangkan, sedikit banyak scene yang berwarna hitam putih serta Taeyeon yang terlihat “natural”, saya representasikan sebagai kehidupan Taeyeon sebenarnya atau kehidupan dia sebagai seorang perempuan biasa. Namun, di dalam scene pertama ini, saya menemukan kedua elemen itu, yaitu elemen yang merepresentasikan Taeyeon sebagai seorang idol dan artis papan atas (dari pakaian, mobil, lighting, dll) serta Taeyeon sebagai perempuan biasa (latar warna hitam putih dan suasan yang sepi). Karena kedua elemen tersebut ada dalam satu sceneitu, saya menangkap bahwa scene ini seperti menggambarkan bagaimana kehidupan Taeyeon seorang idol dan artis papan atas yang memiliki segala hal mewah, namun dirinya juga tetap masih merasakan kesendirian di sana dalam menjalani kehidupannya yang serba mewah itu.
Di detik 0:11 mungkin penggambarannya tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah saya “analisis” di teaser MV-nya. Dimana Taeyeon, di balik kehidupan mewah dan penuh warnanya sebagai seorang idol, ada air mata dan rasa lelah tersendiri yang menyambut dirinya tiap kali dia berada di luar radar kamera dan pandangan publik. Hal itu bisa dilihat dari latar warna hitam putih yang menggambarkan kehidupan aslinya, ditambah gaya rambut serta eye-liner Taeyeon yang menggambarkan dirinya seorang idol. Latar hitam putih dengan eye-lineryang sudah luntur menandakan kehidupan Taeyeon di balik kehidupan mewahnya itu sendiri, yaitu di mana ada air mata serta rasa lelah yang dia alami, seperti yang sudah saya paparkan sebelumnya.
Selanjutnya, di detik 0:13 hingga 0:18, ini seperti cuplikan sedikit dari bagian yang ada di MV tersebut. Bila sekali melihat, maka tidak heran bila dari kita ada yang bingung maksud dari scene tersebut. Tapi, mengingat saya sudah berkali-kali melihat MV “Something New” itu, saya jadi tau maksud dari scene tersebut. Lebih tepatnya tau itu scene apa. Gambar pistol, palu, dan granat di scene tersebut bisa kita temukan di beberapa scene berikutnya.
Selama 10 detik, dari detik 0:19 hingga 0:29, ada penggambaran kehidupan Taeyeon yang asli, walau di beberapa scene terlihat dirinya menggunakan gaun indah seperti layaknya artis papan atas dan juga berada di dalam mobil mewah. Tetapi, semua scenediisi dengan latar hitam putih, seakan menggambarkan kehidupan aslinya di balik kehidupan mewahnya sebagai seorang artis papan atas. Di sana tergambarkan kesendirian, kesepian serta kesedihan (di detik 0:24).
scene 0:24
Bahkan, di detik 0:25 hingga 0:29 bisa dilihat dimana Taeyeon seperti sedang bersiap untuk menjalani hidupnya sebagai artis papan atas. Namun, dirinya terlihat murung. Dan di scene berikutnya, menjadi kontras dari 4 detik scene sebelumnya. Di scene 0:30 terlihat dirinya baru keluar dan penuh dengan senyuman. Berbeda dengan sebelumnya yang tergambarkan di scene 0:25 – 0:29 dimana dia terlihat murung, kesepian, ataupun sedih. Di sini seperti menggambarkan bagaimana diri dia yang sebenarnya mungkin merasakan kesepian dan kesedihan itu, tapi tetap harus tersenyum dengan tulus sesaat dirinya sudah keluar mobil dan menghadapi mata publik di luar sana. Ini juga seakan menggambarkan dirinya mulai ‘keluar’ dari kehidupan biasanya sebagai seorang perempuan biasa untuk menjadi seorang perempuan yang dipuja puji dan dipandang jutaan pasang mata di luar sana.
Dimulai dari detik 0:30 hingga menit 1:00 menjadi tanda adanya penggambaran Taeyeon sebagai seorang artis papan atas. Bisa dilihat dirinya selalu menjadi pusat perhatian, dengan banyaknya kamera yang menyototi dirinya. Selain itu, tergambarkan dirinya memiliki kehidupan yang mewah sebagai seorang artis papan atas yang bisa dilihat dari gaun yang dikenakan, mobil yang dimiliki, serta beberapa pengawal yang siap melindungi dirinya. Di situ Taeyeon terlihat ‘senang’ dan tampak tersenyum sesekali. Karena memang itu lah yang harus dia ‘perlihatkan’ ke publik selaku figure publik. Image yang seperti itulah yang akan selalu dia perlihatkan, walau di balik itu semua (sebelumnya) ada kesedihan, kesendirian, dan lainnya yang dia rasakan.
Walau di beberapa scene yang ada dari detik 0:30 hingga 1:00 terlihat Taeyeon yang penuh senyuman dan terkesan glamor, tetapi bisa kita saksikan bahwa di beberapa sceneditemukan momen dimana Taeyeon memasang tampang serius seperti waspada terhadap sesuatu. Hal itu bisa kita lihat di antara detik 0:37 hingga 0:42.
Ekspresi yang sama juga diperlihatkan lagi oleh Taeyeon di beberapa scene berikutnya, yaitu di detik
1:07 hingga 1:08. Di sana Taeyeon terlihat seperti sedang memberi tanda tangan, tetapi tatapan serta ekspresi yang dipancarkan setelahnya mengesankan kalau dirinya sedang berantisipasi atau waspada atas sesuatu. Ekspresi mukanya seserius itu saat menatap orang. Di sini saya merepresentasikan kalau Taeyeon sebagai seorang artis papan atas, dengan segala kemewahan yang dimilikinya, harus tetap waspada terhadap segala sesuatu di sekelilingnya. Termasuk orang-orang atau pun situasi yang mengelilingi di kehidupan artis dirinya. Dalam hal ini yaitu konteks kehidupan dia di dunia hiburan. Baik waspada dengan orang-orang yang bisa jahat di belakang dirinya ataupun keadaan dan situasi yang bisa menjatuhkan dirinya.
Hal itu juga saya tangkap di beberapa scene berikutnya, dimulai dari scene dimana Taeyeon memasuki lift. Di dalam lift tersebut ada satu koper dan 2 orang. 2 orang itu ialah seorang pelayan dan penjaga hotel yang sedang Taeyeon kunjungi. Awalnya, scene tersebut dibuka dengan memperlihatkan pintu lift yang terbuka dan terlihat ada koper berwarna ungu di sana. Lalu dilanjut scenedengan shoot close-up ke tangan kanan Taeyeon yang terlihat tiba-tiba mengepal saat dirinya bersiap memasuki lift. Di sini saya menggambarkan koper ini sebagai sesuatu yang ingin Taeyeon raih, baik itu mimpinya sebagai seorang penyanyi, mimpinya sebagai sosok yang lainnya, ataupun kekayaan, prestasi, dan juga pengakuan dari masyarakat. Karena ini koper pertama yang terlihat di dalam video, saya menggambarkan kalau koper ini adalah sebuah mimpi yang ingin Taeyeon raih, yaitu mimpi sebagai penyanyi. Dan dirinya tau kalau untuk meraih dan menggapai mimpi tersebut bukanlah hal yang mudah. Maka, tangan mengepal dia sebagai tanda persiapan dirinya untuk menghadapi segala sesuatu yang menghalangi dirinya dalam meraih mimpi-mimpi tersebut.
Dan ternyata, hal itu terbukti di scene setelahnya. Scene ketika Taeyeon sudah mulai masuk ke lift dan berada dalam satu lift bersama satu orang pelayan dan penjaga / resepsionis hotel. Kedua orang ini digambarkan sebagai ancaman di kehidupan Taeyeon. Ancaman yang dapat menghalangi dan mempersulit Taeyeon dalam meraih mimpinya, salah satunya dengan tujuan untuk menjatuhkan dia. Penggambaran dengan pelayan dan resepsionis hotel ini cukup menarik perhatian saya. Karena kedua pekerjaan tersebut identik dengan pekerjaan mulia, yaitu membantu banyak orang. Di sini seperti menggambarkan bahwa sosok atau orang-orang yang terlihat ‘baik’ atau ‘mulia’ sebenarnya bisa jahat dan memiliki niat licik di balik itu semua untuk menjatuhkan Taeyeon. Dan orang-orang tersebut bisa jadi sangat dekat dan di sekeliling Taeyeon (bisa dilihat itu semua hanya di dalam satu ruangan kecil lift dan Taeyeon sangat berdekatan dengan kedua sosok itu). Anyway, kedua sosok itu bisa saja digambarkan dengan penggambaran konotasi, yaitu memang orang sebenarnya. Tetapi, tidak menutup kemungkinan kalau itu semua hanya perumpamaan. Bisa saja diumpamakan sebagai sebuah situasi dan kondisi yang dapat menjatuhkan Taeyeon. Tetapi, saya pribadi di sini menangkap pesannya kalau ini semua orang beneran. Jadi, memang orang-orang di sekitar Taeyeon atau di belakang sana dapat menjatuhkan Taeyeon sebagaimanapun penampilan mereka di depan dirinya. Dan hal itu lah yang menjadi tantangan Taeyeon dalam meraih mimpi-mimpinya. Dia harus bisa melawan orang (ataupun situasi) yang ingin menjatuhkan dia. Pada akhirnya di dalam scenetersebut kita bisa lihat bahwa Taeyeon melawan dan mengalahkan orang-orang yang ingin menjatuhkan dirinya dalam meraih mimpi-mimpinya. Juga, pada akhirnya Taeyeon berhasil meraih mimpinya tersebut.
Secara sederhana juga bisa digambarkan bahwa perjalanan Taeyeon sebagai seorang artis papan atas ini tidak mudah. Bahkan, ketika awalnya dia ingin meraih mimpi itu, banyak yang harus dia lawan dan lalui. Termasuk orang-orang terdekat yang berusaha keras menjatuhkan dia walau orang-orang tersebut mungkin tampil ‘baik’ di hadapannya selama ini. Itu lah yang harus Taeyeon hadapi. Dan itu pula yang mungkin sedikit banyak memang Taeyeon sudah dan akan terus alami dalam perjalanan karirnya sebagai idol (di luar MV). Dengan segala rintangan dan pertempuran, Taeyeon berhasil membawa koper pertamanya (mimpi-mimpinya).
Lalu, kita disuguhkan kepada scene berikutnya, dimana Taeyeon memasuki suatu ruangan, kamar hotel tepatnya. Di sana Taeyeon seperti menghabiskan waktunya dengan berbaring dan melakukan self-video(?). Tapi, yang menarik perhatian ialah ketika scenelanjutannya diperlihatkan perbandingan ketika Taeyeon melakukan self-video di awal-awal video MV saat dirinya sedang berlaga sebagai seorang artis papan atas dengan segala glamor yang ada pada dirinya. Di situ bisa dilihat bahwa Taeyeon mendapatkan komen dan reaksi yang sangat banyak dari penggemar ketika dia melakukan self-video sebagai ‘Taeyeon sang artis’. Dalam hal ini, saya merepresentasikannya bahwa ketika Taeyeon sedang menjadi Taeyeon yang sebenarnya (bukan Taeyeon sang artis), dia terlihat sebagai individu yang tidak mendapatkan perhatian sebesar itu dari publik. Tetapi, ketika dirinya sudah ‘keluar’ dan berpenampilan lebih glamor layaknya seorang artis papan atas (Taeyeon sang artis), dirinya baru mendapatkan perhatian yang banyak. Pada saat itu pula publik baru memerhatikan dirinya. Publik seakan hanya memerhatikan ‘Taeyeon sang artis’. Memerhatikan image yang ditampilkan Taeyeon sebagai figur publik. Tetapi sayangnya publik tidak bisa melihat atau tidak memerhatikan Taeyeon sebagaimana dia sebenarnya. Bagaimana seorang Taeyeon di belakang sana, di luar dirinya sebagai figur publik dan artis papan atas.
Berikutnya kita diperlihatkan kepada scene dimana Taeyeon seperti akan ‘bertarung’ lagi layaknya pada beberapa scene sebelumnya. Awalnya diperlihatkan seorang perempuan, seperti pelayan hotel juga, masuk ke kamar Taeyeon dengan membawa troli makanan(?). Di atasnya terdapat 3 buah piring (entah apa kata yang cocok untuk nama benda itu. Saya nggak tau). Tetapi, yang menjadi menegangkan di awal perempuan tersebut masuk ke ruangan Taeyeon adalah ekspresinya. Ekspresi yang ditampakkan tidak seperti layaknya seorang pelayan hotel ingin mengantarkan makanan. Tidak ada ekspresi hangat yang terpancarkan di sana. Dan hal itu secara sederhana bisa kita rasakan kalau pelayan perempuan ini pun salah satu ‘ancaman’ buat kehidupan Taeyeon.
Di dalam scene tersebut bisa dilihat bila pelayan perempuannya mulai membuka satu per satu piring yang ada di atas troli makanan. Piring pertama terlihat ada 5 cupcake. Piring kedua terdapat satu kue besar. Dan piring ketiga terlihat adanya pisau. Di setiap momen pelayan perempuan membuka tutup piring tersebut satu persatu, kita bisa lihat bahwa ekspresi muka Taeyeon terkesan serius dan berwaspada. Tidak jauh berbeda dengan ekspresi muka yang selalu Taeyeon perlihatkan di beberapa scene sebelumnya. Kue-kue indah dan enak yang diperlihatkan oleh pelayan perempuan di sini saya interpretasikan sebagai momen dimana ketika Taeyeon menjalani hidupnya sebagai seorang artis, banyak hal-hal indah yang ditawarkan orang-orang di sekitarnya. Banyak hal-hal menyenangkan yang disuguhkan orang-orang serta situasi di sekitarnya.  Selama perjalanan hidupnya sebagai artis dalam meraih prestasi serta apresiasi, Taeyeon selalu dikelilingi oleh pujian-pujian serta hal-hal indah lainnya yang ditunjukan oleh orang di sekitarnya. Namun, tidak jarang pada akhirnya pujian-pujian ataupun hal-hal indah yang ditawarkan itu hanya sekadar ‘basi-basi’. Tidak jarang bila pada akhirnya mereka memiliki maksud lain di belakangnya. Termasuk untuk ‘membunuh’ dan menjatuhkan Taeyeon serta karirnya. Tidak hanya itu, hal ini juga bisa direpresentasikan bahwa ketika Taeyeon sibuk menjalani hidupnya untuk meraih prestasi dan apresiasi itu, segala pujian dan hal-hal indah yang disuguhkan oleh orang-orang dan situasi di sekitarnya hanya berakhir menjadi sebuah ‘racun’ yang mematikan bagi dirinya. Baik itu pujian yang berlebihan, yang mungkin bisa membuat Taeyeon terlena dan terjebak atau hal lainnya. Maka dari situlah Taeyeon berperang melawan orang-orang atau situasi di sekitarnya yang terlihat memberi sesuatu yang indah pada dirinya, namun pada akhirnya hanya berniat untuk menghalangi Taeyeon dalam meraih mimpinya dalam menggapai prestasi dan apresiasi sebagai seorang artis papan atas atau penyanyi. Melawan orang-orang atau situasi di sekitarnya, yang pada akhirnya hanya menjatuhkan dan ‘membunuh’ Taeyeon dalam perjalanan karirnya. Juga, perjuangan melawan dirinya sendiri (makanya pelayannya perempuan, seperti merefleksikan inner-self Taeyeon).
Di dalam scene tersebut juga kita bisa melihat adanya perban yang membaluti kaki kiri Taeyeon. Perban itu tidak ada sebelumnya. Di sini saya mengambil pesan bahwa perban itu ada setelah Taeyeon bertarung dengan dua petugas di dalam lift. Artinya, selama dirinya berjuang dan bertarung dalam meraih mimpi-mimpinya, Taeyeon pasti diperjalan dalam memperjuangkan itu akan mendapatkan ‘luka’ yang menyakiti dirinya, baik secara fisik maupun mental. Luka yang bisa mecelakai fisiknya, juga melukai perasaannya.
Selanjutnya, di penghujung scene atau kejadian di atas, kita bisa melihat Taeyeon membawa 2 koper dan berjalan keluar dari hotel. Salah satu koper yang dirinya pegang ialah hasil dari ‘pertarungan’ dia dengan dua orang di dalam lift sebelumnya. Dan satu yang lainnya adalah koper yang baru dia ‘perjuangkan’ setelah ‘bertarung’ dengan pelayan perempuan di kamarnya. Dalam hal ini, konteksnya berarti bahwa Taeyeon berhasil berjuang dan meraih mimpi dia yang lainnya dengan pertarungan-pertarungan terlebih dahulu.
Tetapi, lagi, kita bisa lihat ada sesuatu yang membeluti dirinya, yaitu tangan kanannya kali ini. Benda yang membeluti tangan kanan Taeyeon ini seperti sebuah sarung tangan, dan itu didaptkan oleh dirinya setelah ia bertarung dengan pelayan perempuan di dalam kamar hotel. Dan sceneini masih sama saya representasikan dengan scene sebelumnya dimana terlihat kaki kiri Taeyeon terbalut perban. Ya, dia seperti mendapatkan ‘luka’ juga setelah memperjuangkan mimpi atau tujuan lainnya. Setiap perjuangan, akan timbul luka. Setiap dirinya memperjuangkan mimpi dan tujuan hidupnya, pasti pada akhirnya dia sedikit banyak akan terluka, baik fisik maupun perasaannya.
Balik lagi ke koper. Kedua koper tersebut lalu Taeyeon letakan ke dalam mobil seperti akan dibawa ke suatu tempat. Ternyata, di mobil tersebut tidak hanya berisi dua koper yang baru saja Taeyeon dapatkan dari hotel tersebut. Di mobil itu sudah ada beberapa koper lainnya, yang saya representasikan koper-koper tersebut pun merupakan sebuah mimpi-mimpi, prestasi, serta harta yang Taeyeon telah raih selama ini (milik Taeyeon). Taeyeon membawa semua koper tersebut ke sebuah tempat menggunakan mobil. Ke sebuah tebing yang menghantarkan Taeyeon ke hamparan laut, lebih tepatnya.
Di sana Taeyeon terlihat melemparkan kopernya satu per satu ke udara dari atas tebing. Bukan hanya di lempar, Taeyeon pun menghancurkan koper-koper tersebut dengan sebuah pistol besar. Ketika ditembakan, ternyata kita bisa lihat isi dari koper-koper tersebut, di antaranya ialah uang serta piala-piala yang sangat banyak. Sisanya hanya terlihat seperti ada benda warna-warni. Entah benda apa itu sebenarnya. Dan di sini saya mengasumsikan kalau ‘benda warna-warni’ itu ialah mimpi-mimpi Taeyeon (karena mimpi dirinya sebagai seorang penyanyi, artis papan atas, dan figur publik, pastilah sebuah mimpi yang membahagiakan –>direpresentasikan dengan warna-warna yang menarik dan indah).
Di sini saya merepresentasikan momen tersebut sebagai momen dimana Taeyeon seakan ingin ‘membuang’ atau melepaskan semua yang sudah ia raih selama ini. Termasuk mimpi, harta, dan penghargaan. Banyak alasan yang mungkin menghantarkan Taeyeon untuk ‘membuang’ itu semua. Mungkin dirinya ingin lebih merasa bahagia sebagai manusia? Mungkin dirinya sudah lelah merasakan semua luka, kesendirian, serta kesepian (merujuk beberapa scene yang tergambarkan sebelumnya di dalam video) yang dia rasakan selama menjalani karirnya sebagai artis papan? Mungkin dirinya ingin lepas dari pandangan dan tuntutan publik? Banyak kemungkinan-kemungkinan. Tapi, bila kita lebih melihat konteks yang lain, maka MV ini pastinya tidak lepas dengan konsep lagu di dalamnya. Dan kita ketahui, yang menjadi lagu dari MV ini adalah “Something New”. Jadi, di sini Taeyeon seperti ingin mencari sesuatu yang baru. Makanya, sedikit banyak dia harus melepaskan dan ‘membuang’ apa yang sudah dia miliki selama ini (mimpi sebagai artis papan atas, harta kekayaan, serta prestasi dan penghargaan), karena dia ingin mencari sesuatu yang benar-benar baru. Suatu hal baru yang mungkin bisa membuat dirinya menjadi lebih merasa bahagia dan tidak merasakan kesendirian maupun kesedihan lagi seperti di kehidupan dia sebelumnya (kehidupan sebagai artis papan atas).
Namun, di akhir scene seperti sebagai jawaban dari, “apakah Taeyeon berhasil mendapatkan ‘sesuatu yang baru’ itu untuk dirinya?’. Dan jawabanya, tidak.
Mengapa tidak? Karena, di scene penghujung, diperlihatkan dimana Taeyeon berlari tanpa alas kaki di sebuah tempat. Saya asumsikan tempat tersebut masih tetap tempat yang sama ketika ia membuang dan menghancurkan koper-koper miliknya. Setelah membuang dan menghancurkan koper-koper, Taeyeon berlari seakan menjauhi tempat dimana ia membuang dan menghancurkan koper-koper itu. Dirinya juga berlari tanpa alas kaki. Momen dimana Taeyeon berlari menjauh dari koper-koper yang dia hancurkan dan berlari tanpa alas kaki seperti mengesankan dimana Taeyeon sudah menjadi sosok yang baru. Tanpa alas kaki itu seperti menggambarkan kepolosan. Jadi, di sini seakan Taeyeon sudah ‘berubah’ dan memulai dirinya yang ‘baru’ atau ‘sesuatu yang baru’ itu dari nol. Dan dia sedang berlari menuju ke ‘sesuatu yang baru’ itu.
Namun, kita seakan kejutkan di scene berikutnya, dan hal itu menjawab dari pernyataan serta jawaban ‘tidak’ yang sudah saya tuliskan sebelumnya. Ya, di scene ini kita bisa lihat bahwa ternyata Taeyeon yang berlari itu ada di dalam sebuah televisi. Jadi, semuanya tidak terjadi nyata di kehidupannya? Pada akhirnya Taeyeon tetap berada di dalam televisi, yang artinya, dirinya tetap menjadi sorotan serta tontonan publik. Tidak ada yang berubah. Dirinya seakan tidak menemukan ‘sesuatu yang baru’ itu. Karena ujung-ujungnya dirinya tetap berada di dalam televisi. Di situlah memang tempat dirinya berada. Dan mungkin pada akhirnya, atau nyatanya, ini seperti sebuah pesan dari Taeyeon. Dimana dirinya mungkin pernah ingin ‘lari’ dari kehidupannya yang ini dan mencari sesuatu yang baru. Tetapi, pada akhirnya dirinya tetap memilih untuk berada di situ karena merasa memang itulah tempat dia yang aslinya. Itulah habitannya. Itulah tempat dimana dirinya meraih segala mimpi, harta, prestasi serta penghargaan yang telah ia perjuangkan selama ini dalam menggapainya. Mimpi, harta, prestasi, serta penghargaan yang dia raih dengan sangat tidak mudah. Bahkan, membutuhkan ‘pertarungan’ dengan orang-orang maupun situasi di sekitarnya yang berusaha menjatuhkan dirinya.
Jadi terpikirkan sedikit, apakah itu salah satu alasan tulisan “Something New” di foto ini dicoret? Karena pada akhirnya “Something New” yang ‘dicari’ Taeyeon itu tidak ada?

0 People reacted on this

Leave a Comment