Posted on: May 18, 2018 Posted by: sasya semitari Comments: 0

Bila bicara tentang mengidolakan artis atau idol grup Korea, maka ada satu hal lain selain menyukai dan mengagumi musik yang mereka sajikan, yaitu adanya serta terbentuknya sebuah hubungan antara sang idol dengan penggemarnya. Entah hubungan ini terbentuk dari mana dan bagaimana, tapi satu yang pasti (yang saya pribadi rasakan), ini semua terbentuk karena memang ‘dibuat’ seperti itu oleh agensi sana. Karena yang saya lihat dan rasakan selama menjadi penggemar KPOP, bahwa mengidolakan artis KPOP itu bukan sekadar menyukai dan menganggumi musik dan karya sang artis, tapi terkadang itu semua lebih dari itu. Banyak budaya-budaya yang juga terbentuk selagi mengidolakan artis KPOP. Selain budaya, ‘hubungan’-lah yang menjadi salah satu hal yang terbentuk dari buah hasil mengidolakan artis KPOP. Hubungan yang terbentuk antar sang artis dan penggemar ini pastinya ada yang berdampak negatif dan positif. Ada yang digunakan dan dimaknai sebagai hal yang negatif da nada pula yang positif. Mengingat posting-an kali ini tidak akan terlalu terfokus dalam membahas hubungan antara artis dan penggemar KPOP tersebut, maka saya tidak akan membahas jauh lebih dalam di sini, pada saat ini.
Bicara tentang hubungan yang terbentuk antara artis dan penggemar KPOP ini, pasti setiap penggemar merasa kalau mereka memiliki hubungan yang paling baik atau pun paling menghangatkan di antara artis dan penggemar KPOP lainnya. Seakan seperti naluri fangirl, saya pun merasakan hal demikian terhadap Apink. Saya selalu merasa bahwa Apink memiliki hubungan yang paling baik dan hangat dengan penggemarnya, Panda. Saya, juga mayoritas teman Panda merasa kalau Apink benar-benar menyayangi dan menghargai kehadiran penggemarnya. Dari sini lah tercipta sebuah hubungan dan seperti rasa memiliki antara kami—penggemar dengan Apink itu sendiri.
Ada berbagai macam bentuk perhatian yang selama ini telah Apink tunjukan ke Panda yang secara tidak langsung membentuk hubungan yang semakin erat di antara kami, penggemar dengan Apink. Panda dengan Apink. Salah satu bentuk perhatian yang juga benar-benar mempererat hubungan kami ialah fan-songyang sekarang ini seperti sudah rutinitas dirilis oleh Apink untuk Panda setiap hari jadi mereka di tanggal 19 April. Kali pertama Panda menerima hadiah berupa fan-song dari Apink ini ialah di tahun pertama hari jadi Apink, yaitu 19 April 2012. Bukan hanya itu, liriknya pun ditulis sendiri oleh leader Apink, Park Chorong, yang membuat lagu tersebut semakin berarti dan penuh makna. Seakan tidak ada berhentinya bersyukur atas kehadiran penggemar, Apink rutin merilis fan-song3 tahun setelahnya hingga 2018 ini. Promise U yang dirilis pada tahun 2015 menjadi fan-song untuk merayakan hari jadi Apink dan Panda yang ke-4. Bukan hanya itu, lagu tersebut juga spesial dibuat dan ditulis oleh anggota Apink juga, yaitu Jung Eunji. Tidak berhenti di situ saja, Park Chorong lagi-lagi menuliskan lagu untuk Panda di hari jadi Apink dan Panda ke-5, dengan judul The Wave. Di tahun 2017, tepatnya tahun ke-6 hari jadi Apink dan Panda, Apink lagi-lagi merilis lagu untuk penggemar dengan judul Always. Untuk lagu Always, tidak ada member Apink yang berpartisipasi dalam penulisan lirik ataupun membuat lagu seperti biasanya. Tetapi, itu semua tidak menutup rasa bersyukur kami atas niat Apink untuk merayakan hari jadi dan mengapresiasi Panda melalui karya mereka.
Seakan seperti sebuah rutinitas yang benar-benar ditunggu dan juga diapresiasi oleh Panda, Apink kembali merilis fan-song berjudul Miracle yang kali ini ditulis oleh Park Chorong dan di-compose oleh Jung Eunji! Yeay! Sekaligus dua member Apink berpartisipasi dalam pembuatan fan-song kali ini! Berlipat maknanya!
Keempat fan-song yang telah Apink rilis memberi vibe yang berbeda pada saya, juga dalam fan-song ke-5 ini, Miracle. Saya juga pernah membahas ini sedikit di Twitter saat kali pertama mendengarkan lagu Always di tahun 2017 itu. Mungkin saya akan membahas lagi sedikit di sini. Untuk fan-song pertama, yaitu April 19th, vibe yang saya terima ialah vibe emo dan juga vibe lagu penuh dengan rasa terima kasih. Itu semua terasa dari melodinya yang juga diperkuat dengan lirik indahnya. Di fan-song kedua, seperti judulnya, Promise U, melodi dan liriknya memberi saya vibe sebuah perjanjian dan harapan-harapan. Entah bagaimana, melodi bahkan lagunya secara keseluruhan benar-benar memberi vibe yang berbeda dengan lagu April 19th walau inti serta maksud dari kedua lagu tersebut tetap untuk ungkapan bersyukur dan berterimakasih ke Panda. Tetapi, di lagu Promise U saya lebih mendapatkan vibelagu yang penuh dengan perjanjian dan harapan-harapan yang ingin dicapai oleh Apink serta perjanjian dan harapan yang ingin Apink dapatkan melalui Panda, seperti sebuah assurance gitu lah sederhananya.
Lanjut!
Fan-song berikutnya ialah The Wave. Lagu ini benar-benar memberi warna serta vibe yang berbeda dengan dua fan-song sebelumnya. Bila April 19th dan Promise U sedikit banyak memberi vibe penuh emosional, lagu The Wave ini dari segi musik serta melodinya tidak memberi vibe emo yang terlalu banyak. Namun, untuk urusan lirik, tidak bisa dipungkiri. Benar-benar penuh makna dan emosional karena as expected lyrics by Park Chorong! Bila liriknya tetap memberi vibeemosional, maka berbeda sedikit dengan melodi dan musiknya. Melodi dan musiknya yang saya terima dari The Wave ini lebih memberi kesan “semangat” dibanding “emo”. Bukan hanya itu, bila saya mendengarkan lagu ini tanpa tahu liriknya serta sambil memejamkan mata, lagu ini seperti memberi vibe sebuah “journey”. Bila lagu-lagu sebelumnya, terutama April 19th memberi kesan sebuah lagu yang penuh ucapan terimakasih dan rasa syukur saat saya mendengarkannya sambil memejamkan mata, maka lagu The Wave ini berbeda. Ya, seperti yang sudah saya ungkapkan, bahwa lagu The Wave ini lebih memberi saya vibejourney”. Jujur, saya bingung mengungkapkannya dengan kata-kata dan melalui tulisan seperti ini, tetapi lagu The Wave benar-benar memberi vibe “journey” itu yang mungkin ujung-ujungnya hanya saya sendiri yang paham. Hahahaha. Vibe “journey” ini bisa saya rasakan ketika mendengarkannya sambil memejamkan mata. Dari kali pertama musik masuk, vibe-nya udah berbeda dari fan-song sebelumnya. Nggak ada rasa galau atau emo-emo sedih gitu, tapi lebih pada vibe flashbackperjalanan-perjalanan karir Apink. Entah bagaimana, lagu ini benar-benar menghadirkan flashback-flashbackserta gambaran-gambaran perjalanan Apink. Lagu ini lebih menghantarkan saya pada arah vibe yang seperti itu. Juga, seperti memberi vibe “perjuangan-untuk-terus-berjalan-berkarya-menggapai-mimpi-bersama-Apink-dalam-waktu-yang-panjang” vibe. Itulah intinya. Tidak mudah memang menggambarkannya melalui kata-kata dan dirangkai dalam sebuah tulisan seperti ini.
Intinya, lagu The Wave memberi vibe yang berbeda pada saya (dan masih menjadi fan-song favorit saya juga, baik dari melodi hingga liriknya). Dan ternyata fan-song Apink yang berikutnya, Always, lebih memberi vibe yang berbeda. Lagu ini vibe-nya benar-benar berbeda dibanding 3 fan-song terdahulu. Fan-song Always ini benar-benar cheerful, ceria, penuh semangat. Vibe-nya lagu Apink banget deh! Karena jujur, sedikit banyak fan-song yang telah Apink rilis biasanya ngasih vibedan warna yang cukup berbeda dengan lagu Apink pada umumnya. Tapi, lagu Always ini benar-benar ngasih vibe yang lagu Apink banget. Dari kali pertama mendengar melodi dan gitarnya yang membuka lagu Always, kita bisa langsung menebak kalau itu adalah lagu Apink. Karena signature lagu Apink benar-benar ada di lagu Always itu. Balik lagi, bicara vibe yang berbeda dengan 3 fan-song sebelumnya, dengan vibe yang lebih ceria dan cheerful ini, saya seperti merasakan vibe serta pesan “semangat” yang ingin disampaikan Apink melalui lagu tersebut. Vibeserta pesan yang saya terima dari lagu tersebut ialah seperti “Ayo semangat aja! Masih banyak mimpi-mimpi yang akan kita gapai bersama-sama di depan sana. Ayo terus semangat dan bersama. Kita harus selalu bersama” vibe. Itulah vibe yang saya rasakan dari lagu Always. Lebih ringan, lebih “terang”, tapi juga penuh pengharapan untuk bisa terus bersama dalam waktu yang lama. Pengemasan perjanjian serta harapannya ini lebih pada kemasan yang penuh semangat, dibanding yang emo-emo bikin galau, sedih, nan terharu gitu.
Oke, karena sejauh 4 fan-song Apink ini memiliki vibe yang berbeda, begitupun dengan fan-song terbaru Apink, Miracle!
Miracle ini dirilis untuk memeringati hari jadi Apink dan Panda yang ke-7. Lagu tersebut dirilis tepat pada tanggal 19 April 2018. Dan, yang membuat semuanya terasa semakin spesial ialah terlibatnya Chorong dan Eunji dalam pembuatan lirik dan lagunya. Lebih tepatnya, Chorong berpartisipasi dalam menulis lirik, dan Eunji dalam membuat lagunya, yang juga pastinya berkaitan dengan melodi, harmonisasi, dan lainnya. Tapi, tidak full mereka berdua yang membuat dan menulis lagu Miracle tersebut, mereka hanya berpatisipasi dan mengambil bagian dalam ikut serta pembuatan lagu itu. No problem, itu semua tidak mengurangi niat tulus yang dituangkan oleh Chorong dan Eunji dalam lagu Miracle untuk Panda. Juga, niat tulus member Apink yang lainnya pastinya.
Seperti yang sudah saya singgung sedikit di atas, lagu Miracle ini juga memberikan vibe yang cukup berbeda dengan fan-songApink sebelumnya. Tapi, sedikit banyak saya mendapatkan vibe yang hampir sama atau setipe dengan dua fan-song pertama Apink, yaitu April 19th dan Promise U. Mengapa demikian? Karena lagu ini memberikan vibe yang cukup “emo” karena memiliki melodi yang santai dengan dentingan piano yang indah. Dan itu sangat berbeda dengan The Wave serta Always.
Jujur, kali pertama dengar lagunya, kuping saya menerima melodinya nggak semudah saat kali pertama saya mendengar The Wave yang juga menjadikan lagu tersebut menjadi fan-song terfavorit saya ever sampai sekarang. Dengan pendengaran penikmat musik yang amatiran seperti saya ini, melodi Miracle kali pertama didengar tidak semudah itu untuk ditangkap. Ada momen dimana saya menanyakan melodinya mau dibawa kemana. Ada momen juga dimana saya merasa melodinya, terutama bagian chorus-nya cukup forgettable. Tapi, itu semua berubah 100% pada kali ketiga saya mendengarkan lagu Miracle. 
Lagu Miracle ini mungkin tipe lagu yang tidak terlalu mudah diterima dalam sekali dengar. Juga, bukan tipe lagu yang mungkin langsung “enak” didengar di kali pertama mendengarnya. Karena saya pribadi merasa lagu ini memiliki melodi yang tidak semudah itu ditangkap untuk telinga penikmat musik amatiran macam saya. Melodinya bukan yang menarik-menarik banget juga seperti Always. Flowmelodinya juga nggak semudah April 19th dan The Wave saat kali pertama di dengar, bahkan kita bisa langsung teringat dan terngiang akan melodi dan nada-nada setelah sudah tidak mendengarkannya. Tidak dengan Miracle ini. Lagu Miracle bisa dibilang melodinya tidak semudah itu diterima dalam sekali dengar. Wajar kalau beberapa Panda juga mungkin akan merasa “ini lagunya gimana sih?” “ini nadanya gimana sih?” “kok susah ditangkep ya lagunya?” dan lain sebagainya. Tapi, jujur, saya tidak melihat komentar-komentar seperti itu sih di Twitter atau media sosial lainnya. Tapi, saya juga tidak melihat yang “memuji” lagu ini seperti pada The Wave dan kali pertama The Wave dirilis. Responnya cukup beda. Dan saya cukup memaklumi dan berasumsi bahwa melodinya yang tidak semudah itu diterima lah yang menjadi alasan. Anyway, balik lagi kalau semua masalah selera. Dan saya pribadi pun masih menempatkan The Wave di posisi pertama di antara fan-song Apink lainnya.
Dan
Miracle
Yang
Kedua. (Hmm.. Miracle atau April 19th ya yang di posisi kedua? Masalahnya saya suka banget lirik dari April 19th, tapi saya juga suka banget melodi dari Miracle. Hmm)
Melodi.
That’s it!
Melodi dari Miracle ini yang benar-benar yang menarik perhatian saya. Seperti yang sudah sering saya ucapkan di atas, Miracle ini bisa dibilang melodinya tidak semudah itu untuk diterima dalam sekali dengar. Tetapi, hal itu tidak menutup kemungkinan untuk saya menemukan bahwa melodi dari lagu Miracle ini benar-benar indah sejak kali ketiga saya mendengarkannya.
Melodinya benar-benar seindah itu guys! Saya bukan orang yang ahli di musik. Saya hanya pendengar dan penikmat musik amatiran yang hanya bermain feelingserta emosi pribadi dalam mendengarkannya. Jadi, saya pribadi pun tidak tau dengan pasti kategori “melodi bagus” bila dikaitkan dengan musik secara harfiah. Tapi, yang pasti, telinga serta perasaan saya menerima dengan baik bahwa melodi dari lagu Miracle itu benar-benar indah.
Saya ini termasuk orang yang suka sebuah musik atau lagu bila instrument alat musiknya masih terdengar, seperti suara piano, gitar, maupun drum-nya. Jadi bukan sekadar suara beat-beat saja yang dibuat secara elektrik. Saya suka kalau lagu itu seperti masih terdengar “alaminya”, yaitu dengan masih terdengarnya instrument-instrumen yang saya sebutkan tadi. Terlebih bila instrument lagunya direkam live, jadi instrument gitarnya memang dari gitar asli, begitupun dengan piano, drum, biola, dan lainnya. Dan itu saya temukan di awal lagu Miracle dengan dentingan piano yang indah.
Dentingan piano di awal lagu Miracle langsung membuat first impression yang baik untuk saya. Karena saya seperti “dijanjikan” akan mendengarkan lagu dengan instumen asli. Dentingan piano tersebut terasa semakin indah dengan hadirnya suara Namjoo di awal lagu. Melodi di verse awal sebelum chorusyang dibawakan oleh Namjoo menjadi salah satu bagian favorit saya. Saya suka sekali dengan melodi pada bagian itu. Terutama bagian Namjoo karena, pribadi, suaranya yang lebih tebal ditambah melodinya yang seperti itu memberi pesan yang lebih mengena ke saya.
Melodi dengan slow tempo, light, halus, dan makin lama makin naik nadanya membuat bagian tersebut menjadi bagian dengan melodi terfavorit saya. Bukan hanya pada bagian Namjoo atau verse awal itu saja, tapi semua bagian dengan melodi slow tempo, light, halus, dan makin lama makin naik nadanya itulah yang menjadi bagian favorit saya di lagu Miracle ini. Melodinya asik banget dan jujur jarang saya temui di lagu-lagu Apink.
Kalau di bagian Namjoo di lirik ini,
nuneul tteumyeon kkumcheoreom
sumaneun byeoldeul sok geu ane neowa na
nuneul gamado kkumcheoreom
seororeul maju bogo itteon neowa na
memiliki melodi dengan nada yang makin lama makin naik, maka berikutnya Hayoung menunjukan kualitas suaranya yang jauh sangat meningkat sejak debut di bagian ini,
geonman gatatteon jigeum i sungan
gakkeumsshigeun duryeoweotjiman
yang memiliki melodi dengan nada yang semakin lama semakin turun. Dan sama seperti bagian Namjoo, flow atau proses saat semakin lama semakin naik, juga semakin lama semakin turun ini terdengar sangat indah ditambah suara Namjoo dan Hayoung yang mempuni. Tidak berhenti di situ, melodi serta nada di bagian akhir yang Hayoung nyanyikan (re: duryeoweotjiman) (yang sudah semakin turun nadanya) terdengar sangat indah dengan lekukan melodi dan nada yang berbeda. Dan dari kedengarannya, lekukan seperti itu dengan nada yang rendah, tidak mudah dinyanyikan. Tetapi Hayoung berhasil! Bahkan menyanyikannya dengan baik! Indeed, she improved so much!
Dari bagian Namjoo di akhir verse menuju chorus,
eonjena naege byeonameopshi bichi dweeojudeon
jujur cukup disayangkan karena terdengar cukup datar. Sebenarnya tidak datar-datar banget, karena pianonya pun terdengar semakin menggelegar dan seakan siap naik dan boom!! Tapi, habis itu, saat kali pertama masuk chorus, nggak ada instrument lain yang mendukung “boom!!” itu sendiri, padahal pianonya seperti sudah menghantarkan untuk ke “boom!!” momen itu. Hal itu juga yang menjadikan suara Namjoo yang sudah terbawa naiknya suara dentingan piano, harus stuck di nada itu saja karena tidak ada melodi atau nada yang membawa Namjoo untuk benar-benar “naik” dan menghantarkan dia dan lagunya ke “boom!!” itu sendiri tadi. Jadi, pas masuk chorus, saya sempat mikir, “Oh, ini udah chorus?”.
 
Melodinya tetap bagus dan tetap enak untuk dinikmati, tapi sayang aja di bagian-bagian itu mungkin bisa ditambah instrument atau elemen yang seperti apa dan bagaimana agar terasa perpindahannya dan terasa chorus-nya. Karena jujur, verse-nya lebih menarik dibanding chorus-nya buat saya pribadi.
Tapi, di bagian akhir Namjoo di chorus,
mannage dwen i sungan
yang sudah mulai naik serta suara Namjoo yang mendukung vibe-nya dalam menghantarkan nadanya, dapat dirasakan pas, enak, serta jauh lebih baik menuju ke bagian chorus berikutnya, yaitu bagian dinyanyikan oleh Eunji. Dan di bagian ini, jujur lebih terasa ‘chorus-nya.’ Mungkin itu semua karena dalam bagian Eunji tersebut, ada kalimat repetatif. Dan biasanya kalimat repetatif itu memang sering terletak di bagian chorus. Itu pula lah yang menjadi kunci dari lagu yang tidak forgettable. Bila nada atau melodinya susah diingat, paling tidak bersandar pada liriknya yang repetatif agar mudah dan akan selalu diingat.
Setelah chorus masuk lah ke interlude untuk menghantarkan kita ke bagian berikutnya. Ini masalah selera pribadi, tapi musik lebih tepatnya instrument di bagian interlude ini sangat disayangkan sih karena balik lagi menggunakan elektrik dan bahkan beatnya sedikit banyak sudah cukup sering didengarkan di lagu-lagu serupa terutama lagu-lagu RnB. Denting piano di awal lagu sudah membuat saya berasumsi kalau lagu ini akan menggunakan banyak live instrument (bukan elektrik). Itu pula yang saya tunggu di bagian interlude. Tapi sayangnya tidak ada. Namun, instrument yang seperti orchestra yang selalu ada di latar musik dan melodi lagu Miracle ini cukup menolong dan menutupi kurang puasnya saya. Alangkah lebih indahnya bila lebih banyak instrument musik di bagian interlude itu. Pasti akan terasa semakin indah dan orchestra-nya pun akan terasa lebih menggelegar karena banyaknya elemen musik pendukung lainnya selain “jedag-jedug sound’ dari elektrik yang sudah cukup sering didengar di musik-musik lain. I mean, beat-nya agak terlalu biasa dan nothing specialgitu loh.
Ohiya, sudahkah saya mengatakan kalau lagu ini seakan cocok sekali dengan suara Naeun dan Hayoung? Ya, betul! Lagu ini seakan benar-benar untuk mereka. Dari melodi hingga nada-nada yang terbentuk di lagu ini tuh cocok banget dengan karakter serta warna suara mereka. Dan bagian Naeun yang satu ini salah satu contohnya,
barago barajo meon hunnal meon hunnal
uri hamkke nanweosseotteon i sungandeuri
eonjenga chueogi dwendamyeon
yang ternyata bahkan di bagian verse dengan nada serta melodi yang sama dengan yang sudah Hayoung nyanyikan di awal. Bila bagian Hayoung saya sangat suka ketika dirinya menyanyikan bagian yang semakin lama nadanya semakin turun, maka berbeda dengan Naeun (walau di verse dengan melodi yang sama). Saya suka di bagian awal-awal yang dinyanyikan Naeun ketika nadanya masih cukup tinggi. Di situ entah bagaimana suara Naeun cocok banget dengan melodi yang menghantarkannya. Indah pokoknya! Pas! Cocok banget sama suara Naeun!
Masuk ke chorus kedua, dan melodi di sini lebih bisa saya terima dibanding dengan choruspertama. Karena nadanya juga lebih “kaya” elemen. Mungkin itu semua karena bagian ini sudah menuju pada klimaks dari lagunya. Pada bagian ini, suara Bomi yang perlahan-lahan naik nadanya dengan iringan piano yang juga semakin lama semakin naik nadanya serta menggelegar, membuat chorus ini lebih berasa “chorus-nya”. Walaupun lagi-lagi, saya masih berharap lebih di bagian chorus ini seperti di bagian chorus yang awal. Iya, berharap ada instrument lebih agar terasa “chorus-nya”. Karena kadang agak terasa flat gitu loh. Tapi mungkin itu juga salah satu tujuan dari lagunya ya yang memang nggak mau terlalu macam-macam dan “rame” di bagian musik latarnya.
Klimaks dari lagu ini ada setelah chorus yang kedua, dan dinyanyikan serta dibuka oleh Hayoung. Perpindahan dari chorus bagian akhir yang dinyanyikan oleh Bomi ke bagian Hayoung yang satu ini terdengar bagus dan terasa bahwa bagian tersebut akan masuk ke dalam klimaks lagu. Lebih tepatnya nada Bomi yang sudah di atas ditambah suara string di latar musiknya juga ditambah sambutan nada tinggi dari Hayoung yang pas banget masuknya. Itu semua membuat saya merasakan bahwa ini sudah masuk bagian klimaks dari lagu. Lalu dengan nada yang masih sama, dengan vibe klimaks yang masih cukup kuat, lagu berlanjut pada bagian Eunji. Eunji masih menyanyikan bagian yang sama dengan sebelumnya. Tetapi, karena ini masuk pada bagian klimaks dari lagu dan juga Hayoung sudah menyanyikan bagiannya dengan sangat baik, sangat disayangkan nada yang dinyanyikan Eunji masih sama dengan sebelumnya. Perbedaannya hanya terletak di bagian akhir,
geudaeraneun geot
yang dinyanyikan lebih menggunakan suara “asli” atau suara yang lebih “penuh” dan “bulat” oleh Eunji dibanding pada chorus-chorus sebelumnya di bagian yang sama dimana dirinya lebih menggunakan soft voice dan lebih mengarah ke falsetto. Perbedaannya hanya di situ, dan itulah yang menjadi point atau kunci dari klimaks di lagu Miracle ini, tepatnya di bagian Eunji. Walau jujur, saya berharap lebih untuk menggambarkan klimaks itu, mungkin dengan high note Eunji *ehem rindu high note Eunji ehem*. Tapi, di sisi lain juga menganggap bahwa kalau high note yang berlebihan juga takutnya merusak vibe lagu yang ditawarkan sejak awal (yang menjadi alasan juga kenapa nggak banyak elemen dan instrument), yaitu sepertinya memang lebih ingin memberi vibe lagu yang halus, slow, tapi juga dengan melodi yang indah dan cukup beragam. Karena sedikit banyak pesan itu juga yang saya tangkap dari lagu Miracle ini, maka bagian akhir Eunji dinyanyikan dengan cara seperti itu pun masih masuk dan masih (cukup) terasa klimaksnya (at least perbedaannya terasa kok dibanding bagian-bagian awal sebelum klimaks).
Lagu ini diakhiri dengan tepat oleh member, yang sebelumnya sudah saya utarakan, cocok banget sama lagu ini, yaitu Naeun dan Hayoung. Lagu ini terasa semakin indah dengan ditutupnya oleh suara Naeun dan Hayoung. Melodi dari lagu ini semakin saya sukai dengan akhir lagu yang ditutup oleh dua member yang menurut saya suaranya sangat cocok di lagu ini, Naeun dan Hayoung. Suara lembut mereka dengan karakter yang berbeda, berhasil membawakan nada serta melodi yang sama dengan vibe yang berbeda. Lagu ini ditutup dengan melodi yang paling menjadi melodi serta nada favorit saya di lagu Miracle ini, yaitu ketika nadanya perlahan-lahan semakin naik. Ditambah dengan suara dua member yang menurut saya cocok banget dengan lagu Miracle ini. Iringan musik yang pelan dan juga terdengar sayup seperti akan hilang pun berhasil men­-showcase lebih suara Naeun dan Hayoung. Ending dari lagunya pas banget! Dari melodi favorit saya hingga dinyanyikan oleh dua member yang suaranya menurut saya cocok sekali dengan lagu Miracle ini, Naeun dan Hayoung.
Terlepas dengan segala kekurangan yang sedikit banyak sudah saya jelaskan di atas seperti kurangnya elemen serta instrument yang mungkin bisa membuat lagu ini terasa lebih “berisi”, juga kesan pertama saya yang tidak dengan mudah menerima melodi dari lagu ini (saya manusia biasa yang tak luput dari rasa tak pernah puas hahaha), tapi lagu ini tetap menjadi fan-song favorit saya setelah The Wave. Atau setelah April 19th ya? Yaaa intinya di 3 besar lah. Lagi, walau lagu ini mungkin memang terdengar tidak semudah itu untuk diterima oleh telinga saat kali pertama mendengarnya, tapi sebenarnya melodi dari lagu ini benar-benar indah. At leastsaya pribadi menyukai melodi serta nada-nada yang terbentuk dari lagu Miracle ini. Goodjob Apink and team behind this song! Thank you for this beautiful song!
*Pics credit to Plan A Ent*

0 People reacted on this

  1. Raja BandarQ PERMAINAN Agen BandarQ TERBESAR DAN TERPECAYA DI INDONESIA
    Minimal Deposit/Withdraw Rp 20.000,-
    Memiliki 8 game dalam 1 user id
    Bonus Cashback 0.3%
    Bonus Referral 15%
    Bonus Extra Refferal 5%

    Contact Us :
    BBM : D887A35F
    WA : +6281314872594
    Line : rajabandarq
    Fanspage 1 : RajaBandar99
    Fanspage 2 : Raja BandarQ

    Link :
    RajaBandar99,com
    RajaBandar99,net
    RajaBandar99,org
    RajaBandar99,info

    Kami Siap Melayani anda 24 jam Nonstop

Leave a Comment